Anime dan manga adalah dua bentuk hiburan yang tak terpisahkan dalam budaya pop Jepang. Keduanya saling melengkapi dan memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga sulit untuk memisahkan mana yang lebih dulu muncul atau mana yang lebih berpengaruh. Manga, sebagai bentuk komik Jepang, telah ada lebih dulu dan memberikan dasar bagi banyak karya anime yang kemudian muncul. Sebaliknya, anime, sebagai bentuk animasi, memberi kehidupan pada banyak manga dengan mengubahnya menjadi gambar bergerak dan cerita yang lebih dinamis.
Artikel ini akan membahas sejarah keterkaitan antara anime dan manga, bagaimana keduanya berkembang bersama, dan mengapa keduanya menjadi fenomena global yang saling mendukung.
1. Asal Usul Manga dan Perkembangannya
Manga sebagai bentuk seni dan hiburan di Jepang memiliki akar yang dalam dalam sejarah seni visual Jepang, meskipun istilah “manga” baru mulai populer pada abad ke-18. Manga pada dasarnya adalah komik Jepang, yang biasanya diterbitkan dalam format serial di majalah atau diterbitkan dalam bentuk buku (tankobon). Gaya gambar yang digunakan dalam manga, serta cara penyampaian cerita, memiliki ciri khas yang membedakannya dari komik Barat.
Manga sebagai bentuk hiburan populer pertama kali meraih kesuksesan pada awal abad ke-20, terutama dengan karya-karya seniman seperti Osamu Tezuka, yang dikenal sebagai “Bapak Manga Modern.” Karya Astro Boy (1963) milik Tezuka, yang pada awalnya diterbitkan sebagai manga, adalah salah satu komik pertama yang menginspirasi adaptasi ke dalam bentuk anime. Manga dan anime pun mulai berkembang berdampingan, dengan manga sering menjadi dasar dari banyak anime yang dibuat pada dekade-dekade berikutnya.
Manga pada masa ini sangat beragam dalam genre, mulai dari petualangan, romance, horor, hingga fiksi ilmiah. Di Jepang, manga menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa manga klasik seperti Dragon Ball, Slam Dunk, dan One Piece mencatatkan penjualan yang luar biasa dan menjadi waralaba yang bertahan hingga hari ini.
2. Awal Mula Keterkaitan dengan Anime: Adaptasi Manga ke Anime
Keterkaitan antara manga dan anime mulai terlihat pada tahun 1960-an, ketika anime mulai berkembang sebagai bentuk hiburan yang populer di Jepang. Banyak anime pertama yang ditayangkan di televisi Jepang pada dekade ini diadaptasi langsung dari manga yang telah ada sebelumnya.
- Astro Boy (1963): Salah satu contoh pertama dari manga yang diadaptasi menjadi anime adalah Astro Boy karya Osamu Tezuka. Astro Boy pertama kali diterbitkan dalam format manga pada 1952, dan segera diadaptasi menjadi serial anime pada 1963. Dengan cerita tentang seorang robot anak bernama Tetsuwan Atomu, anime ini menjadi pionir dalam dunia animasi Jepang dan menjadi salah satu anime pertama yang diproduksi dalam format serial televisi.
- Gigantor (1963) dan Speed Racer (1967) adalah dua contoh lain dari manga yang diubah menjadi anime pada masa itu. Kesuksesan anime-anime tersebut membuka jalan bagi adaptasi manga lainnya untuk layar kaca, memperkenalkan konsep bahwa banyak anime adalah adaptasi dari manga yang telah populer di kalangan pembaca Jepang.
Adaptasi manga menjadi anime menjadi tren yang terus berkembang hingga hari ini. Manga sering kali menjadi sumber inspirasi utama untuk produksi anime, karena cerita yang sudah terstruktur dengan baik dan karakter yang telah dikenal oleh pembaca. Manga memberi panduan visual yang jelas kepada para animator, dan anime menawarkan cara untuk menghidupkan cerita dan karakter tersebut dengan gambar bergerak, suara, serta efek visual yang lebih dinamis.
3. Perkembangan Manga dan Anime pada Era 70-an dan 80-an
Pada 1970-an dan 1980-an, hubungan antara anime dan manga semakin erat. Banyak anime yang tayang pada dekade ini yang sangat bergantung pada manga sebagai sumber materi cerita. Di sisi lain, kesuksesan anime-anime ini juga turut meningkatkan popularitas manga, menciptakan hubungan simbiotik yang saling mendukung.
- Mobile Suit Gundam (1979): Sebagai contoh klasik, Mobile Suit Gundam dimulai sebagai seri anime yang sangat sukses dan akhirnya diadaptasi menjadi manga. Kehadiran anime Gundam memperkenalkan genre mecha yang baru di dunia anime dan manga, dan manga yang diadaptasi juga ikut sukses, menjadi bagian dari franchise besar yang bertahan hingga saat ini.
- Dragon Ball (1986): Meskipun manga Dragon Ball sudah sangat populer sejak debutnya pada 1984, serial anime yang dimulai pada 1986 mendongkrak popularitasnya lebih jauh lagi. Anime ini, bersama dengan manga-nya, menjadi salah satu franchise paling terkenal dan berpengaruh di seluruh dunia. Ini adalah contoh utama bagaimana anime dan manga bisa berkembang bersama, dengan anime memperkenalkan cerita kepada audiens yang lebih luas dan manga memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan dunia anime.
Pada era ini, manga dan anime sudah mulai menjadi industri yang sangat besar, dengan para penggemar beralih dari satu bentuk hiburan ke bentuk lainnya. Sering kali, setelah anime ditayangkan, penggemar akan kembali mencari versi manga untuk mengetahui lebih banyak cerita dan melanjutkan petualangan karakter favorit mereka.
4. Era 90-an: Penetrasi Pasar Global
Pada 1990-an, anime dan manga mulai memperluas jangkauan mereka ke pasar internasional. Serial-serial populer yang diadaptasi dari manga, seperti Sailor Moon, Pokémon, Dragon Ball Z, dan Yu Yu Hakusho, mulai ditayangkan di negara-negara luar Jepang, terutama di Amerika Utara dan Eropa. Popularitas anime yang semakin meroket berkat distribusi internasional ini secara otomatis meningkatkan ketertarikan pada manga.
- Sailor Moon adalah salah satu contoh anime yang sangat sukses di pasar internasional. Adaptasi anime dari manga Sailor Moon karya Naoko Takeuchi menarik banyak penggemar di seluruh dunia, terutama di kalangan perempuan muda. Keberhasilan anime ini membantu manga-nya mencapai kesuksesan luar biasa di luar Jepang.
- Pokémon yang pertama kali muncul sebagai video game, manga, dan kemudian anime pada 1997, menjadi fenomena budaya pop global, lebih lanjut membuktikan bahwa anime dan manga bisa saling mengangkat satu sama lain. Kesuksesan Pokémon membawa serta kesuksesan manga yang telah menjadi bagian integral dari franchise ini.
Pada era ini, semakin banyak penggemar yang mengkonsumsi kedua bentuk media secara bersamaan—menonton anime dan membaca manga yang sama. Ini mengarah pada apa yang disebut cross-media synergy, di mana manga dan anime saling menguntungkan dalam meningkatkan penjualan dan popularitas satu sama lain.
5. Era Streaming dan Digitalisasi: Masa Depan Anime dan Manga
Pada 2000-an dan 2010-an, dengan munculnya platform streaming seperti Crunchyroll, Netflix, dan Funimation, anime dan manga semakin mudah diakses oleh audiens global. Manga digital juga mulai berkembang pesat, memungkinkan pembaca untuk mengakses komik Jepang secara online dan membacanya di perangkat digital.
- Crunchyroll, yang awalnya hanya menyediakan anime, kini juga memperkenalkan manga digital untuk audiens internasional. Hal ini membuka peluang bagi penggemar anime untuk melanjutkan pengalaman mereka dengan membaca manga dari seri yang telah mereka tonton.
- Netflix juga mulai memproduksi dan mendistribusikan anime asli mereka, seperti Castlevania dan Devilman Crybaby, yang meskipun tidak langsung diadaptasi dari manga, seringkali berhubungan erat dengan elemen-elemen dari manga Jepang. Platform streaming ini memudahkan audiens internasional untuk mengakses anime dan manga dengan subtitle dalam berbagai bahasa.
Selain itu, manga digital dan aplikasi seperti Shonen Jump (yang kini memiliki versi aplikasi) memungkinkan penggemar di seluruh dunia untuk mengakses chapter manga terbaru secara simultan, bahkan lebih cepat daripada publikasi cetak. Dengan digitalisasi, perbedaan antara konsumsi manga dan anime semakin mengecil, dan keduanya semakin menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengalaman hiburan.
Kesimpulan
Anime dan manga telah berkembang bersama selama lebih dari setengah abad, saling memberi inspirasi dan memperkuat satu sama lain. Dari era 1960-an hingga 2020-an, keduanya telah bertransformasi menjadi dua pilar utama dalam budaya pop Jepang dan internasional. Manga sering kali menjadi dasar untuk banyak anime, sementara anime membawa kehidupan kepada manga melalui animasi, suara, dan visual yang dinamis. Dengan perkembangan digital dan platform streaming, hubungan antara manga dan anime menjadi semakin erat, memungkinkan penggemar di seluruh dunia untuk mengakses dan menikmati kedua bentuk hiburan ini dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Keterkaitan yang tak terpisahkan antara anime dan manga akan terus berkembang, mengingat keduanya memainkan peran yang sangat besar dalam membentuk tren budaya populer global.